Resensi Novel Perahu Kertas
A. TENTANG NOVEL
1. Deskripsi Buku
Judul Resensi : Persahabatan Empat Sekawan
Judul Novel : Perahu Kertas
Penulis : Dee/Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka & Truedee Pustaka Sejati
Kota : Bandung
Tanggal Terbit : Cetakan Pertama, Agustus 2009
Jumlah Halaman : 444 Halaman
2. Sinopsis
Novel ini di mulai dengan mengisahkan seorang remaja pria yaitu keenan yang baru lulus SMA, yang selama 6 tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat yang luar biasa yaitu melukis yang sangat kuat, ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi seorang pelukis. Tapi perjalanan menuju cita-citanya putus karena perjanjian dengan ayahnya, lalu ayahnya memaksa keenan meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia dan berkuliah di Bandung di jurusan Fakultas Ekonomi untuk melanjutkan perusahaan yang di bangun oleh ayahnya.
Sedangkan Kugy adalah seorang gadis manis yang memiliki hobi berkhayal, karena hobinya itu ia jadi tertarik dan senantiasa gemar menulis dongeng. Selain itu tak jarang ia membuatt surat yang ditujukan kepada Dewa Neptunus dengan melipatnya menjadi perahu kertas yang dihanyutkan ke danau atau laut. Kegemarannya dalam menulis dongeng membawa dia pada Fakultas Sastra di sebuah Universitas di kota Bandung. Kugy dan Keenan menjalin persahabatan yang dimulai dengan pertemuan dimana Kugy yang berteman sejak kecil dengan Noni bertemu Keenan yang merupakan sepupu dari kekasih Noni yang bernama Eko. Persahabatan di antara mereka menimbulkan rasa yang lain. Sampai pada akhirnya mereka saling jatuh cinta namun saling memendam rasa itu kaerna pada dasarnya mereka hanya bersahabat. Lagipula Kugy telah memiliki kekasih bernama Joshua atau dengan sebutan Kugy yaitu Josh, dan di sisi lain. Keenan pun di jodohkan dengan sepupu Noni yang bernama Wanda.
Hubungan Kugy dan Keenan menjadi renggang setelah Keenan berpacaran dengan Wanda. Sampai suatu saat Keenan mengalami kondisi yang mengharuskan ia mengakhiri hubungannya dengan Wanda. Patah hati yang dialami Keenan dan Masalah keluarga yang menimpanya membuat ia meninggalkan kehidupan di kota Bandung serta meninggalkan keluargannya di Jakarta. Lalu ia pergi ke Bali ke tempat Ubud dan bertemu dengan Pak Wayan yang memiliki hobi yang sama seperti dirinya, yaitu melukis. Kesedihan yang dialami keenan semakin lama semakin berkurang karena ia dapat menyalurkan bakat melukisnya kembali di Bali. Terlebih ia mulai menyukai Luhde Laksmi yang merupakan keponakan Pak Wayan . Setelah menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Kugy akhirnya bekeja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai Copywriter. Disana ia bertemu dengan Remigius yaitu atasannya sekaligus sahabat abangnya. Dengan keahlian menetian secara tak terduga dan pemikiran tang serba spontan membawa Kugyy dalam karier yang semakin melejit di kantor tersebut. Akhirnya tanpa disengaja Kugy dan Keenan
bertemu kembali dengan perasaan yang tidak bisa di pungkiri lagi dan perasaan yang kacau balau. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi tapi semua dalam kondisi yang sangat berbeda. Hati pun kembali di uji. Kisah percintaan dan persahabatan yang sudah terajut selama 5 tahun pun berakhir dengan begitu banyak kejutan. Dan pada akhirnya Keenan memutuskan meninggalkan cintanya dan berlabuh di hati Luhde dan Kugy yang merasakah bahwa pangeran dongengnya tidak akan ada di dunia ini danpda akhirnya Kugy pun memutuskan berlabuh di hati Remigius.
B. JENIS
Sebuah Novel yang berjudul "Perahu Kertas" adalah Novel yang dibuat oleh Dewi Lestari "Dee". Dee membuat Novel ini dengan mengangkat tema persahabatan empat sekawan yang easy reading dan heart catching untuk para pembacanya. Novel ini dikemas dengan sangat mudah dimengerti, tetapi mengandung banyak motivasi untuk kehidupan kita sehari-hari. Novel ini tidak hanya menceritakan percintaan tentang sekumpulan remaja biasa. Melainkan tentang perjalanan kehidupan empat orang remaja serta keselarasannya dengan lingkungan internal. Percintaan antara dua tokoh yang dibuat oleh Dee di dalam Novel ini sangat menarik minat para pembaca untuk membacanya berulang-ulang kembali.
C. PENILAIAN
1. Kekurangan
- Dalam alur ceritanya terkadang terlalu di buat-buat. Contohnya seperti pertemuan yang sangat kebetulan, Jadi seolah-olahnya terkesan direncanakan .
- Bahasa yang digunakan informal, padahal di Bali budayanya sangat kental.
- Novel ini memuat cerita yang sugguh sederhana dan biasa, namun dengan kemasan ala Dewi Lestari ("Dee") Novel ini dapat menenggelamkan pembacanya untuk tidak berhenti membacanya.
- Pendalaman Tokoh yang hadir sangat unik dan menarik. Dan itu merupakan salah satu kekuatan buku ini yang tak bisa di bantah.
- Dalam cerita ini Dewi Lestari dapat memainkan perasaan para pembaca mengikuti alur cerita yang diinginkan dan tanpa memberikan alur yang rumit.
Dari keseluruhannya sangat bagus dan benar-benar mengasah imajinasi para pembaca serta membuat saya amemiliki motivasi lebih karena di dalam Novel ini mengandung unsur nilai-nilai di dalam kehidupan sehari-hari dimana keyakinan, tekad yang kuat dan pantang menyerah di ulas semua di dalam sebuah tokoh imajinasi yang dibuat oleh Dewi Lestari. Dan penokohan yang Dewi Lestari buat seolah-olah ada di depan kita, penokohan yang imajinasi sekali membuat para pembaca tidak merasakan bosan untuk membacanya.
Komentar
Posting Komentar