Lebih Baik Dicintai Daripada Mencintai

Makna ungkapan dari "Lebih Baik Dicintai Daripada Mencintai" Yaitu:

            Sebagai contoh yaitu sebut saja pemuda dari SMA yang unggul pada tahun 2013 di Jakarta. Berawal dari masuknya pemuda ke dunia SMA, yang dimana masa-masa tumbuh kembang masa remaja dan dimana seseorang akan menikmati masa-masa remajanya dan zaman SMA adalah zaman untuk mencari cinta. Pada awal masuk sekolah seperti biasa saja hingga ke jenjang kelas 8. Saat di kelas 8 dia melirik seseorang wanita cantik dan imut yang membuat hatinya terpana. Akan tetapi ada temannya juga menyukai dia, sehingga terjadilah persaingan. Kemudian pada akhirnya wanita itu merespon pemuda tersebut, seingga seiring waktunya berjalan pemda itu makin mencintai dan sangat mencintainya melebihi teman-temannya.
Disaat wanita itu sakit, pemuda itu menjenguk dengan berbagai macam jinjingan yang dibawa olehnya. Disaat si wanita mau pergi, pemuda itu siap antar jemput dan bahkan sampai rela menunggu hingga selesai. Pada suatu hari sang pemuda itu akan sadar dirinya telah dimanfaatkan oleh wanita itu, pemuda itu telah banyak berkorban demi wanita itu, tapi tak sekalipun wanita itu berkorban untukknya. Setahun lebih mereka berpacaran dan menikmati masa-masa indah dan sedih, wanita itu memutuskan atau menghentikan hubungannya dengan pemuda tersebut yaitu dengan alasan dia mau bebas dan menikmati apa yang ada, tanpa ada gangguan dari apapun. Setelah itu, disaat si pemuda telah menanjak ke jenjang perkuliahan dan ingin mencari pengganti wanita itu, tetapi tak satu pun wanita yang benar-benar ia cintai lanyaknya dia mencintai wanita diwaktu SMA dahulu, Karena baginya sekarang adalah "Lebih Baik Dicintai Daripada Mencintai"

Dicintai
Mungkin Wanita akan berkeyakinan , lebih baik dicintai dan bukan mencintai. Keyakinan ini disebabkan, banyak orang merasa tidak dicintai saat masih anak-anak, dan orang tua dianggap tidak bisa menjadi contoh baik untuk anak-anaknya. Rasa haus akan cinta pun dilampiaskan saat beranjak dewasa, ketika wanita percaya bahwa menjadi orang yang dicintai akan membuat wanita merasa lebih baik. Akibatnya, wanita percaya bahwa dengan dicintai wanita akan memiliki perasaan terbaik tentang diri mereka sendiri. Hal ini tidaklah salah, namun pikirkan lagi, mengapa wanita ingin diri wanita terasa berharga bagi orang lain? 
"Bisa jadi ini menjadi pertanda bahwa orang ini tidak menghargai diri sendiri, ia percaya bahwa satu-satunya car untuk merasa berharga adalah ketika ada seseorang yang mengasihi dan mencintai dirinya" ungkap Dr. Margaret Paul, PhD, pakar hubungan dan pernikahan, dalam artikelnya yang berjudul Which Works-Getting Love or Being Loving?
Memang, setiap orang inign merasa dicintai. Namun ketika wanita hanya menuntut untuk dicintai, yang terjadi hanyalah hubungan sepihak. Pasangan jadi merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. "Karena baik pria maupun wanita berada dalam posisi yang sama, yaitu sama-sama ingin mendapatkan cinta, saat itu wanita mungkin merasa telah memilih pasangan yang salah, dan akhirnya mengakhiri hubungan. Atau berusaha lebih keras untuk mengendalikan cinta pasangan wanita", ungkap Dr. Margaret Paul, PhD. Selama kita ( baik pria maupun wanita ) tidak saling menghargai dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu, kita akan terus mendapat kekecewaan karena merasa tidak dicintai oleh siapapun.

Mencintai
Dengan niat yang tulus untuk mencintai orang lain, kita belajar untuk bertanggung jawab untuk mencintai diri sendiri dan orang lain, serta bertanggung jawab atas perasaan kita. Dengan mencintai berarti kita belajar untuk mencurahkan perhatian, kasih sayang, dan menghargai orang lain. Tujuan kita menjalin hubungan tidak lagi mencari seseorang yang memberi segala sesuatu untuk kita, tetapi juga memberikan apa yang kita miliki untuk dirinya. Kita melihat hubungan sebagai kesempatan untuk tumbuh, bermain, dan berbagai cinta dengan orang lain. Bila niat kita menjalin hubunga adalah untuk mencintai, kita tidak melihat hubungan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan kita, karena cinta tidak membutuhkan imbalan dari orang lain. Cinta sejati adalah memberi, mengasihi, memahami, dan bukan meminta. Secara otomatis, ketika kita mencintai dan memberi cinta kepada diri sendiri dan orang lain, maka kita akan dicintai oleh banyak orang, tak terbatas pada pasangan kita saja.












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adat Istiadat Jawa Tengah

Kesimpulan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari suatu perusahaan

Tugas Softskill Metologi Penelitian Penulisan Ilmiah